Minggu, 31 Oktober 2021

Ada Tendik Honorer Mengabdi Dari Tahun 1986 Sangat Ironis Dan Memprihatinkan


Sigid: Ada Tendik Honorer Mengabdi Sejak 1986, Nasib Belum Jelas, Sungguh Ironis 
Senin, 28 Juni 2021 – 08:25 WIB 
 
Pengurus GTKHNK35+ saat memantau jalannya rapat dengar pendapat Komisi X DPR RI dengan pemerintah. Foto dokumentasi GTKHNK35+

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Guru Tenaga Kependidikan Honorer Nonkategori usia 35 tahun ke atas (GTKHNK 35 ) Provinsi Jawa Barat Sigid Purwo Nugroho menyayangkan regulasi pendaftaran PPPK 2021 yang masih menyulitkan pendaftar.

Ini dilihat dari berbagai persyaratan dokumen hingga seleksi kompetensi bidang (SKB) yang harus dilalui para honorer. "Regulasinya masih mempersulit honorer," kata Sigid kepada JPNN.com, Minggu

Honorer di SMPN Satu Atap Cibulan Kabupaten Kuningan itu merasakan rekrutmen PPPK 2021 untuk guru honorer seperti kebijakan setengah hati. Ini dilihat dari afirmasi yang diberikan tidak pro guru honorer.

Sebagai contoh peserta yang memiliki sertifikat pendidik (Serdik) diberikan afirmasi kompetensi teknis 100 persen sedangkan guru honorer usia 35 tahun ke atas dengan masa pengabdian minimal tiga tahun hanya diberikan afirmasi kompetensi teknis 15 persen.

"Afirmasi itu tidak sebanding dengan masa pengabdian kami yang sudah belasan tahun," ucapnya.

"Memang banyak guru honorer yang belum berserdik tetapi kemampuan mereka jauh lebih teruji karena pengalamannya banyak," sergahnya.

Seharusnya, kata Sigid, bila pemerintah ingin menyelesaikan masalah honorer, berikan afirmasi penuh. Ini agar banyak guru honorer yang lulus. 
 
Begitu juga dengan tenaga kependidikan (tendik), Sigid meminta diberikan kesempatan ikut tes menjadi ASN. 
 
"Ada salah satu rekan tendik honorer dari Kabupaten Pangandaran yang sejak 1986 mengabdi tetapi hingga kini nasibnya masih belum jelas. Sungguh ironis," ungkapnya.

Dia mengimbau Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). memberikan solusi terbaik bagi para tendik honorer mulai penjaga sekolah, staf tata usaha hingga operator sekolah. 
 
"Angkat para tendik menjadi ASN, jangan habis manis sepah dibuang," tegasnya. (esy/jpnn)

Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Sigid: Ada Tendik Honorer Mengabdi Sejak 1986, Nasib Belum Jelas, Sungguh Ironis",
https://www.jpnn.com/news/sigid-ada-tendik-honorer-mengabdi-sejak-1986-nasib-belum-jelas-sungguh-ironis?page=2

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opening Ceremony Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang 31

  Poto Dok. Sigid PN Tidak terasa Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI sudah memasuki Gelombang 31. Untuk acara Opening Ceremony KBMN...