Jelang Pendaftaran PPPK 2021: Honorer Tua Menghadapi Masalah Berat, Bukan soal THR
Kamis, 06 Mei 2021 – 12:33 WIB
Para pengurus GTKHNK35+ meminta perlakuan khusus dalam seleksi PPPK 2021.
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer
Nonkategori Usia 35 Tahun ke Atas (GTKHNK 35+) Jawa Barat Sigid Purwo
Nugroho mengungkapkan, ada masalah besar yang dihadapi mereka bulan ini.
Bukan karena tidak terima THR tetapi persiapan menghadapi seleksi
penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021.
"Guru dan tendik honorer tidak menerima THR itu tidak aneh bagi kami,"
kata Sigid kepada JPNN.com, Kamis (6/5).
Dia menyebutkan, masalah terberat yang dihadapi adalah banyak guru
honorer tidak memiliki komputer atau laptop sehingga memengaruhi
persiapan menghadapi tes PPPK 2021. Keduanya merupakan barang mewah bagi
guru honorer.
Honorer, kata Sigid, bisa belajar waktu jam istirahat sekolah,
dengan meminjam komputer atau laptop milik sekolah.
Foto Dokumentasi Sigid Purwo Nugroho, S.H, Ketua GTKHNK 35+ Provinsi Jawa Barat dan DPP GTKHNK 35+
Itu pun kalau ada karena kadang hanya dipegang orang-orang tertentu yang
punya kekuasaan di sekolah. Belum lagi, bila tidak bisa online karena
kendala jaringan dan lain sebagainya.
"Mungkin malam hari kami menyempatkan baca fotokopi modul belajar
ASN PPPK dari Kemendikbudristek," ujar Sigid.
GTKHNK 35+, lanjutnya, sangat berharap Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim dan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo
Kumolo memberikan kebijaksanaan bagi mereka dalam regulasi rekrutment
PPPK 2021 dengan mempertimbangkan masa pengabdian sebagai honorer.
Mereka berharap bisa langsung diangkat sebagai aparatur sipil negara (ASN).
Honorer yang sudah 14 tahun lebih mengabdi di sekolah terpencil
SMPN Satu Atap Cibulan Kabupaten Kuningan ini menambahkan, sebaiknya tes
hanya dalam bentuk portofolio atau Diklat.
Alasannya, pengalaman kerja guru honorer yang tergabung dalam GTKHNK35
sudah belasan tahun.
"Peserta didik bisa merasakan merdeka belajar sementara kami GTK honorer
yang turut ambil bagian dalam kegiatan belajar mengajar tersebut justru
belum merdeka mengajar," ucap aktivis pendidikan ini.
GTKHNK 35+ juga memberikan apresiasi yang luar biasa kepada kepala
daerah yang telah mengusulkan seluruh nama-nama GTK honorer yang telah
ada dalam Dapodik untuk formasi PPPK 2021 kepada Badan Kepegawaian
Negara (BKN).
Dia menambahkan, Panja Pengangkatan GTKH-ASN Komisi X DPR RI akan
kembali bersidang. GTKHNK35 berharap aspirasi agar Presiden Jokowi
menerbitkan Keppres pengangkatan honore menjadi PNS, tetap
diperjuangkan. GTKHNK 35+ berjuang tidak mencari aman walaupun banyak
tantangan.
"Itu semua kami lakukan demi asas keadilan.
GTKHNK 35+ juga layak
diangkat PNS melalui Keppres," tegasnya.
GTKHNK 35+ juga berharap Komite III DPD RI segera membentuk Pansus
untuk turut memperjuangkan serta menyelesaikan permasalahan GTKHNK 35+ .
(esy/jpnn)
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Jelang Pendaftaran PPPK 2021: Honorer Tua Menghadapi Masalah Berat, Bukan soal THR",
https://www.jpnn.com/news/jelang-pendaftaran-pppk-2021-honorer-tua-menghadapi-masalah-berat-bukan-soal-thr?page=2
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Jelang Pendaftaran PPPK 2021: Honorer Tua Menghadapi Masalah Berat, Bukan soal THR",
https://www.jpnn.com/news/jelang-pendaftaran-pppk-2021-honorer-tua-menghadapi-masalah-berat-bukan-soal-thr?page=2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar