Minggu, 31 Oktober 2021

Sigid PN : Kalau Seperti Ini Caranya Saya Pesimis Pemerintah Dapat Segera Tuntaskan Masalah GTK Honorer


https://www.jpnn.com/news/ketua-gtkhnk35-pesimistis-pemerintah-bisa-tuntaskan-masalah-guru-honorer-dan-tendik

Ketua GTKHNK35+ Pesimistis Pemerintah Bisa Tuntaskan Masalah Guru Honorer dan Tendik

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non Kategori Usia 35 Tahun Ke Atas (GTKHNK 35 ) Provinsi Jawa Barat Sigid Purwo Nugroho kembali mengkritisi kebijakan pemerintah dalam penyelesaian masalah pegawai nonaparatur sipil negara (ASN).

Sampai di atas 2023 pun masalah guru honorer tidak akan selesai jika pemerintah tidak mengubah kebijakannya. 
 
"Kami coba amati realita yang menyebabkan makin rumitnya permasalahan GTK honorer di Indonesia ini, maka kami dapat menarik kesimpulan sederhana," ungkap Sigid kepada JPNN.com, Sabtu (7/8).

Sigid melanjutkan, kesimpulan sederhana tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan GTK di sekolah tidak sebanding dengan formasi ASN yang disiapkan. 
 
2. Jumlah sekolah dengan jumlah GTK yang dibutuhkan di tiap sekolah tersebut tidak seimbang. Sekolah baru banyak bermunculan, grafik jumlah peserta didik yang kadang naik dan turun serta perekrutan GTK honorer baru terus dilakukan oleh beberapa sekolah.

3. Perekrutan GTK honorer oleh sekolah dengan tidak memperhatikan analisis beban kerja. Misalnya jumlah sekolah hanya 3 rombongan belajar (rombel). 
 
Idealnya, kata Sigid, masing-masing guru bidang studi hanya 1 orang yang dibutuhkan dari tiap mata pelajaran tetapi kenyataannya ada yang lebih dari jumlah ideal dengan merekrut lebih dari 1 guru honorer.

Belum lagi kalau ada ahli Kimia yang seharusnya menjadi guru kimia malah diposisikan menjadi guru seni budaya di sekolah.

"Sudah selayaknya ada kolaborasi yang baik secara vertikal maupun horizontal. Kolaborasi antara stekholder sekolah dengan pemerintah," ujar Sigid yang juga praktisi pendidikan sekaligus guru honorer asal Kabupaten Kuningan. 
 
Dia menegaskan jika ingin meningkatkan mutu pendidikan maka harus ada penataan dari sekolah hingga regulasi pemerintah. Keseimbangan antara beban kerja, jenjang karir dan kesejahteraan GTK juga sangat perlu diperhatikan.

"Kalau GTK honorer, kan, tidak ada kejelasan antara semua tiga hal tersebut," ujarnya. Oleh karena itu, tambah Sigid, harus ada arah dan tujuan yang jelas tentang nasib guru dan tendik honorer ke depannya. Tentunya semua GTK honorer mempunyai impian dan harapan untuk menjadi ASN. (esy/jpnn)

Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Ketua GTKHNK35+ Pesimistis Pemerintah Bisa Tuntaskan Masalah Guru Honorer dan Tendik ",
https://www.jpnn.com/news/ketua-gtkhnk35-pesimistis-pemerintah-bisa-tuntaskan-masalah-guru-honorer-dan-tendik?page=2

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opening Ceremony Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang 31

  Poto Dok. Sigid PN Tidak terasa Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI sudah memasuki Gelombang 31. Untuk acara Opening Ceremony KBMN...