Jumat, 11 Februari 2022

Mengelola Majalah Sekolah

 




Resume Pelatihan Ke12
Pelatihan Guru Belajar Menulis PGRI
Gelombang 23 dan 24
Narasumber: Widya Setianingsih, S.Ag.
Moderator: Maesaroh



Mengelola Majalah Sekolah.

Narasumber pelatihan pertemuan ke-12 ini adalah seorang penulis buku berjudul Laras-laras Makna dalam Puisi yang bernama Widya Setianingsih, mengajar di sekolah Madrasah Ibtidaiyah Khadijah Malang dan peserta Pelatihan Guru Menulis PGRI Gelombang 21. Berikut paparan materinya.

Langkah-langkah Menerbitkan Majalah Sekolah.

1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah.

2. Mengajukan Proposal. Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dan sebagainya.

3. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dan lain-lain.. 

4. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor, dan lain sebagainya.

Langkah selanjutnya setelah proposal disetujui adalah menyusun redaksi majalah sekolah. Carilah guru yang bersedia belajar untuk menjadi crewnya. Sama dengan susunan redaksi majalah secara umum, hanya saja majalah sekolah lebih ramping dan beranggotakan dewan guru.

Susunan Redaksi Majalah Sekolah:

 1. Penasehat : Yayasan Sekolah/Komite Sekolah. Bertugas memberikan segala pertimbangan terhadap seluruh crew tentang majalah sekolah

2. Penanggung Jawab : Dalam hal ini adalah Kepala Sekolah yang bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional). 

3. Pimpinan redaksi : Berasal dari Guru yang ditunjuk. Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Dia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.

4. Editor : Tugasnya bertanggung jawab swa sunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan.

5. Reporter : Reporter merupakan prajurit dibagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.

6. Fotografer : Tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.

7. Layout : Tugasnya yaitu mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan.

8. Bendahara : Bertugasnya mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah.

Manfaat majalah sekolah yaitu antara lain:

1. Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan walimurid, dan siswa

2. Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.

3. Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis, menggambar  dll)

4. Sarana publikasi sekolah di masyarakat 

5. Menjadi Kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah :

1). Membuat nama majalah. Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah diingat. Bisa juga membuat nama majalah berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi. Contohnya : SMART, MUTUALISTA, KONTAK, CAHAYA.

2). Menentukan artikel yang akan ditampilkan, antara lain adalah 

     1. Visi Misi Sekolah : Visi, misi sekolah masing-masing dituliskan di halaman 2.

     2. Salam Redaksi : Kata sapaan pimred pada pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi teraktual saat itu.

     3. Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya peringatan PHBI, PHBN dan kegiatan sekolah lainnya.

     4. Profil Guru : Dimuat secara bergiliran mulai dari Kepala Sekolah, Wakasek, guru serta staf pendidik. 

     5. Profil Siswa Berprestasi: Menampilkan siswa paling berpretasi.

     6. Karya Siswa : Menampilkan tulisan siswa, puisi, cerpen, foto hasil karya siswa berupa kerajinan, gambar dan lain sebagainya. 

     7. Kegiatan Siswa: Kegiatan outingclass, ataupun inclass. Misalnya outbound, praktek di kelas, unjuk kerja, game dll. 

     8. Kuiz berhadiah: Disesuaikan dengan jenjang kelas. Untuk SD TTS, tebak gambar, dll. Dan berhadiah.

     9. Prestasi Sekolah : Menampilkan prestasi terbaru dari guru, siswa, dan sekolah.

     10. Info dan pengumuman: Info ujian, hari libur, dan lain-lain.

Butuh kreativitas dari guru agar menu sajian majalah lebih beragam, semisal artikel cergam, kita cari siswa atau guru yang pintar menggambar.

3). Mengajukan ISBN. Agar majalah kita memiliki hak paten, maka Mengajukan ISSBN sangatlah penting. Kita bisa menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN.

4). Menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah. Sebelum menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui sasaran pasar kita yakni siswa-siswi kita dan wali murid. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain : 

     ✍️Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak;

     ✍️Tidak menggunakan bahasa terlalu formal/kaku;

     ✍️Gunakan bahasa keseharian dan pergaulan;

     ✍Selipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi ngetrend (asalkan harus sopan), misalnya hay gaess, hai sobat (sapaan  untuk para pembaca). Gunakan bahasa komunikatif sehingga seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.

5). Carilah tema dari hal yang sedang booming atau trend di lingkungan sekolah dan masyarakat, misalnya : 

       - Tetap Berprestasi di Masa Pandemi.

       - Semakin Berilmu Semakin Berakhlak.

       - Lets go green.

       - Raih Mimpi Setinggi Bintang.

       - Hold Your Star, dan lain sebagainya.

6). Cover dan Layout Menarik. Fungsi dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah serta mencerminkan tema dan isi majalah, oleh karena itu tampilan cover harus menarik pembaca. Hal yang perlu diperhatikan dalam Layout dan tata letak majalah :

     ✍️Dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca (SD, SMP dan SMA).

    ✍️Praktis, simple, menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek.

    ✍️Carilah guru yang berkompeten di IT sebagai tenaga layout dengan menggunakan aplikasi Corel. 

Untuk cetak majalah tidak semuanya kita cetak warna, hal ini untuk menekan budget agat tidak terlalu tinggi. Bisa 8 halaman saja yang di cetak warna, sedangkan yang lainnya cukup hitam putih saja.

7). Pembiayaan. Pembiayaan digunakan untuk:

     1. Biaya cetak majalah

     2. Membayar HR crew

     3. Pembelian hadiah kuiz, dan lain-lain.

Pembiayaan cetak majalah dapat di bagi menjadi tiga, yaitu antara lain :

    1. Murni dari siswa: Siswa membeli majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP)

    2. BOSDA. Pembiayaan majalah bisa diambilkan dari dana BOSDA dengan kode rekening biaya cetak/penggandaan dan membayar honorarium.

    3. Sponsor. Bisa dengan menggandeng  walimurid yang ingin beriklan tentang usahanya dengan memasang iklan tersebut di majalah.

8). Upgrade Ilmu Secara Kontinue. Agar majalah selalu uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew. Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dan lain-lain dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.

9. Pupuk Kekompakan Team. Ibaratnya tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas sama pentingnya. Oleh karena itu team harus solid. Pupuk kekompakan team. Saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team.

Refleksi :

Dengan mengelola majalah sekolah maka peran guru dalam memberikan pemahaman terhadap pentingnya literasi dapat semakin maksimal. Untuk itu artinya "Pojok Baca" maupun Perpustakaan haruslah berjalan dengan baik. Kerjasama antar elemen sekolah sangat diperlukan agar dapat mewujudkan hal tersebut di atas.

19 komentar:

  1. Terbaik pak SigidπŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ™

    BalasHapus
  2. Sukses Pak!
    Salam literasiπŸ‘

    BalasHapus
  3. Congrats....pak ketua...to be number one...πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  4. Mantap, selalu menjadi inspirasi F1

    BalasHapus
  5. F1 pak ketua... Lengkap πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  6. Woooo kerennn dan pertama....

    BalasHapus
  7. Selalu di atas
    Keren..Keren...Keren..

    BalasHapus

Opening Ceremony Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang 31

  Poto Dok. Sigid PN Tidak terasa Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI sudah memasuki Gelombang 31. Untuk acara Opening Ceremony KBMN...