Senin, 28 Februari 2022

Pemasaran Buku

 





Resume Pertemuan Ke-19
Pelatihan Menulis PGRI
Gelombang 23 dan 24
Narasumber : Agus Subardana
Moderator : Raliyanti




Pemasaran Buku.

Tidak terasa pertemuan pelatihan menulis bersama PGRI telah memasuki pertemuan ke 19. Telah banyak ilmu juga wawasan yang telah saya peroleh. Termasuk memperluas pertemanan dengan guru pegiat literasi di seluruh Indonesia.

Pengetahuan yang kita miliki tentunya akan lebih bermanfaat jika dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari serta berbagi dengan orang banyak dan buku merupakan salah satu media untuk kita berbagi pengetahuan.

Pada sesi-sesi sebelumnya telah dibahas tentang menulis hingga proses penerbitan buku. Terasa makin lengkap sudah dengan materi yang diberikan pada malam ini yaitu materi tentang pemasaran buku.

Seperti biasa pertemuan ini terbagi menjadi empat sesi yaitu sesi perkenalan, penyampaian materi, tanya jawab dan penutup. Pelatihan malam ini, menghadirkan Narasumber bapak Agus Subardana, S.E., M.M. Beliau dari Penerbit ANDI Yogyakarta.


Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. 

Sejak usia dini, anak-anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku. Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini.

Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Pada saat melesunya bisnis di berbagai industri akibat pandemi Covid-19, industri penerbitan buku sekala Global-Dunia justru bertumbuh. Merujuk laporan Nielsen BookScan ICM, penjualan buku di secara global/dunia hingga akhir 2021 (YTD) mengalami pertumbuhan cukup signifikan.

Masih merujuk data tersebut, genre buku yang mengalami kenaikan adalah genre “Food & Drink” yang pertumbuhannya mencapai 33% atau menjadi 2,8 juta Euro. Selanjutnya, pada genre Fiksi tumbuh 9% (menjadi 7,1 juta Euro), genre Leisure & Lifestyle tumbuh 37% (menjadi 1,4 juta Euro), genre Personal Development tumbuh 11% (menjadi 2,2 juta Euro), dan genre Children & Young Adult Non-Fiction tumbuh 15% (menjadi 1,5 juta Euro).

Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) mengungkapkan berdasarkan hasil analisa pasar seperti yang dikutip dari situs resmi www.ikapi.org, industri penerbitan nasional terdampak cukup keras dalam terpaan pandemi. Lantaran, tutupnya toko-toko buku, sekolah-sekolah, dan pengadaan buku oleh dinas/perpustakaan.

Berdasarkan hasil survei IKAPI sebanyak 58,2% Penerbit mengeluhkan penjualan yang turun lebih dari 50%. Separuh Penerbit juga menyebutkan merosotnya produktivitas karyawan secara tajam dalam kondisi "Work From Home" (WFH) saat ini. Bahkan, sebanyak 60,2% Penerbit menyatakan bahwa mereka hanya sanggup menggaji karyawan selama tiga bulan dan hanya 5% yang menyatakan sanggup bertahan sampai satu tahun.

Walaupun demikian, Penerbit ANDI Yogyakarta mempunyai beberapa genre buku yang kontribusinya justru bertumbuh di masa pandemi. Antara lain, genre buku sekolah, buku anak, masak, self improvement, hukum, bisnis, parenting dan family, serta computing dan tekhnologi.

Fenomena menarik di industri penerbitan buku pada masa pendemi adalah bertumbuhnya penjualan di kanal online dan Directselling .

Narasumber menegaskan bahwasannya fenomena lain yang perlu dicatat oleh para pemasar di industri penerbitan buku, adalah perubahan pola perilaku konsumen, khususnya segmen remaja. Konsumen remaja tidak lagi melihat harga, tapi gimmick. "Mereka juga selalu ingin menjadi orang yang pertama mendapatkan produk bukunya," ungkap Narasumber.

Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik. Kenapa demikian? Hal ini dapat dilihat dari jenis-jenis buku yang di terbitkan. Jenis-jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokkan menjadi kategori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku (Katagori buku anak, buku bisnis, buku pertanian, buku fiksi-novel, buku pengembangan diri, buku teks, dan lain sebagainya).

Dari jenis-jenis kategori buku tersebut disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan. Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis. Sehingga strategi pemasaran pada umumnya dipengaruhi oleh faktor yang meliputi :

1. Faktor Mikro, yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
2. Faktor Makro, yaitu demografi-ekonomi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Saat ini Penerbit Andi menjalankan bisnis Penerbitan Buku, yang sedang terus jalankan masuk dalam faktor keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan Buku, dengan usianya sudah mencapai 42 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 katagori (dapat dikunjungi ke website penerbit Andi : www.andipublisher.com).

Strategi Pemasaran buku yang telah Penerbit Andi petakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara (on line) dan strategi pemasaran buku Serangan Darat (off line), dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas. Dua strategi tersebut dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut :

A. Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara (On Line).

1. Strategi digital marketing. Pentingnya Transformasi Digital. Dampak dari pandemi COVID-19 telah mengubah dunia menuju era Low Touch Economy. Era ini ditandai dengan interaksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau low-touch, keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri., terutama sektor Industri Perbukuan. Perubahan ini tentu akan berdampak ke banyak hal, mulai dari tempat bekerja, cara belajar-mengajar, kehidupan keluarga hingga aktivitas sosial. 

Strategi utama yang dipakai Penerbit Andi adalah "digital marketing" dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku. Adapun manfaat digital marketing antara lain :

o Biaya lebih relatif terjangkau atau murah.
o Daya Jangkauan sangat luas.
o Mudah menentukan target pasar buku yang akan kita tawarkan sesuai kategori.
o Komunikasi dengan konsumen lebih mudah.
o Lebih cepat popular.
o Sangat membantu meningkatkan penjualan.
o Mudah di evaluasi dan dikembangkan

Lima Strategi on Line Penerbit Andi :

1. Melakukan pengelolaan secara intens terhadap buku-buku best seller-nya, yang saat ini jumlahnya mencapai 100 best seller.

2. Penerbit ANDI juga massif menggelar program Pre Order melalui toko buku online, e-Commerce, maupun reseller individu, menjual merchandise, e-book, hingga membuat content.

3. Penerbit ANDI juga melakukan optimalisasi di semua lini produk, baik optimalisasi promosi, branding, hingga reseller. Objektifnya, buku sudah bukan lagi untuk dibaca, melainkan sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat.

4. Penerbit ANDI melakukan optimalisasi stock produk melalui program bundling dan online.

5. Penerbit ANDI Offset mengelola Dead Stock, yakni mengelola buku-buku yang tidak terjual melalui program diskon dan melakukan books fair/pameran buku secara On Line.

2. Pemasaran Buku Lewat Komunitas.
Kita tentunya punya komunitas masing-masing. Sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi, maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku. Penjualan lewat komunitas akan lebih efektif dan efisien sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggi. Kuncinya kita harus proaktif komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

Penerbit ANDI terus mengadakan aktifitas pemasaran melalui komunitas dengan mengadakan webinar lewat link Zoom atau Live Youtube TV. ANDI, dengan tema-tema yang menarik tentunya.

B. Strategi Pemasaran Buku Serangan Darat (OF LINE).

Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku, kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Penerbit Andi telah mempunyai 90 cabang di kota dari Aceh hingga Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran ditiap kantor cabang tersebut.

Strategi pemasaran buku serangan darat ini dikelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju, antara lain :

1. Strategi Pemasaran di Toko Buku. 
Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri, sebagian besar sebagai pemasok toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan menjadi pemasok rutin di toko buku, maka kita perlu pemetaan jenis toko buku. 




Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.

Salah satu tugas marketing toko buku yaitu chek stok dan menjalin hubungan baik. Marketing Toko Buku juga harus bisa Selling Skills, artinya kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menjual produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Selling skills ini sangat menentukan apa yang akan dapat kita raih ke depannya. Sukses dan tidaknya dalam berbisnis secara tidak langsung juga dipengaruhi oleh bagaimana kemampuan kita dalam menjual produk yang kita miliki.

Untuk mempertajam pemasaran di toko buku dapat kita lakukan strategi promosi di toko buku modern. Ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan, antara lain :
  • Menguasai display buku, supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol.
  • Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box dan X Banner.
  • Mengadakan Bedah Buku, Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
  • Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (Program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM, dan lain-lain).
  • Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan, kuncinya proaktif komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.
Strategi pemasaran buku yang terakhir yaitu Directselling. Directselling atau penjualan langsung dapat menjadi cara yang efektif untuk membangun bisnis yang fleksibel dan berbiaya rendah. Cara ini memungkinkan kita untuk mengurangi biaya iklan, menghindari biaya overhead, dan membangun hubungan pelanggan yang tahan lama dan jangka panjang. 

Produk-produk Penerbit ANDI Offset tersebut dipasarkan dan dijual langsung melalui perwakilan penjualan independen yang dikenal juga sebagai Sales Directselling. 

Ini menghilangkan perantara yang terlibat dalam distribusi, seperti pedagang grosir dan pusat distribusi regional. Sebaliknya, produk dikirim langsung dari produsen ke perusahaan penjualan, lalu ke perwakilan atau distributor, dan terakhir ke konsumen. Produk yang dijual melalui penjualan langsung biasanya tidak ditemukan di lokasi ritel tradisional. Ini berarti menemukan distributor atau perwakilan adalah satu-satunya cara untuk membelinya.

Pemasaran Buku melalui Directselling ini kita petakan berdasarkan jenis kategori buku yang kita terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Direct selling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :
  • Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
  • Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kuliah
  • Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum.
Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka Penerbit Andi sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales).

Refleksi.

Pilihlah penerbit sesuai kebutuhan kita dan pahami persyaratan-persyaratan dari penerbit untuk menerbitkan buku kita.

11 komentar:

Opening Ceremony Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang 31

  Poto Dok. Sigid PN Tidak terasa Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI sudah memasuki Gelombang 31. Untuk acara Opening Ceremony KBMN...