Rabu, 02 Maret 2022

Menguak Dapur Penerbit Mayor

 


Resume Pertemuan Ke-20
Pelatihan Menulis PGRI
Gelombang 23 dan 24
Narasumber : Edi S. Mulyanta
Moderator : Muliadi



Menguak Dapur Penerbit Mayor.


Membicarakan urusan dapur itu sangat pribadi dan biasanya sangat rahasia. Sama halnya saat membicarakan kamar. Bagaimana rahasia di dapur penerbit mayor? Inilah yang akan dikupas tuntas pada Pelatihan Menulis PGRI Gelombang 23 dan 24, pertemuan ke-20 malam ini.

Pertemuan ini bisa disebut cek point pertama, karena jika resume malam ini selesai, maka peserta dapat langsung mengembangkan nya menjadi sebuah buku solo. Seperti biasa kuliah malam ini dibagi dalam 4 sesi yaitu pembukaan, penjabaran materi, sesi tanya jawab dan penutup.

Narasumber kali ini bernama Edi Mulyanta, beliau bekerja di Penerbit Andi sejak tahun 2002. Berbagai jabatan telah disandang, mulai dari Staff Litbang sampai pada posisi yang penting yaitu Publishing Consultant & e-book Development hingga saat ini. Untuk mengetahui profil Narasumber, peserta dapat membuka tautan di bawah ini :

https://www.pbuandi.com/2021/11/edi-s-mulyanta.html?view=flipcard

Berikut resume Pelatihan Menulis malam ini.

Istilah penerbit mayor sebenarnya mengacu pada jumlah produksi buku yang dihasilkan dalam satu tahun. Penerbit dengan jumlah terbitan di atas 200 judul per tahun dianggap sebagai penerbit skala mayor.

Semasa pandemi, Penerbit Andi tetap menerbitkan buku di atas 200 judul, meskipun terkendala produksi yang sempat tutup karena outlet toko buku juga terdampak Pandemi.

Tahun 2019 merupakan tahun yang paling berat dalam dunia penerbitan buku, karena perubahan teknologi betul-betul seperti bayang-bayang kelam yang dapat melahap dunia penerbitan buku di Indonesia bahkan di dunia. Runtuhnya dunia surat kabar, merupakan pukulan telak bagi dunia cetak, dan informasi berupa cetakan. Dunia penerbitan yang saat ini di bawah IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), menjadi was-was dan memandang cukup berat tantangan ke depan dunia cetak dan produksi buku. Undang-Undang No. 3 Tahun 2017 Tentang Sistem Perbukuan, telah memberikan isyarat yang tegas akan hadirnya format media digital yang telah diberikan keleluasaan untuk secara bertahan menggantikan dunia cetak. Dipertegas lagi dengan keluarnya Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 2019, telah memberikan petunjuk secara tegas untuk memberikan arah ke dunia digital di penerbitan.




Secara garis besar posisi Penerbit adalah seperti yang tertera di atas. Jadi yang didapat penulis selain royalty (koin) juga poin untuk jenjang akademik.
Buku apa yang bisa dituliskan, Penerbit Andi menyarankan mengikuti Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 2019 yang memberikan arah pelaksanaan Undang-Undang Perbukuan  No. 3 Tahun 2017.

Penerbit-penerbit menggunakan arah Peraturan Pemerintah ini dalam menjalankan roda usahanya.

Perkembangan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, menuntut para Penerbit untuk berlomba-lomba menerbitkan buku yang mendukung literasi dasar. Sehingga peluang untuk dapat terbit menjadi semakin menarik.

Penerbit-penerbit saat ini semakin semangat untuk dapat mengisi peluang tersebut, kendala utama adalah mencari penulis dengan tema yang marketable.

Apabila dipetakan, antara kualitas dan besar market akan terlihat peluang yang menarik untuk mengisi tema-tema buku yang menarik penerbit.

Ada 4 kuadran yang digunakan oleh penerbit dalam menentukan buku tersebut layak terbit atau tidak di dasarkan pada keilmiahan dan besar market.

Kuadran yang menarik bagi penerbit adalah buku yang punya market besar, dan tentunya diimbangi dengan kualitas yang ideal walaupun cukup sulit mencari kuadran buku yang ideal.

Kendala utama untuk terbit adalah keterbatasan modal penerbit, sehingga penerbit akhirnya memberikan syarat-syarat dan saringan untuk dapat mendapatkan naskah yang mendukung industrialisasi buku tetap berjalan.

Penerbit biasanya akan melakukan _scouting_ , atau pencarian tema dan penulis, dan tentunya bekerjasama dengan team riset pemasaran untuk menentukan tema apa yang masih dapat diserap pasar. Penerbit, tidak dapat mengesampingkan data pasar buku di Indonesia, sehingga data pemasaran ini sangat penting untuk memberikan arah haluan ke mana produksi buku dapat dikembangkan lebih lanjut.

Team riset pemasaran akan memberikan data awal kemana outlet yang menguntungkan, meskipun saat ini masih dalam situasi Pandemi. Peserta Pelatihan Menulis bisa melihat terbitan dari Penerbit Andi dalam format digital di bukudigital.my.id.


Peserta Pelatihan juga bisa melihat-lihat terbitan Penerbit Andi dalam format digital di www.pbuandi.com dan bukudigital.my.id. Materi di _open_ 20% sehingga dapat mempelajari outline buku, judul buku, pembagian per babnya, dan lain-lain.

Tulislah perencanaan naskah untuk ditawarkan ke penerbit, dengan cara ATM  yang sangat populer Amati, Tiru, dan Modifikasi.

Sesungguhnya siapa yang membiayai penerbitan sebuah buku? Nah Penerbit Mayor biasanya mempunyai dana untuk memilih terbitan buku yang menjadi sasarannya, sehingga semua biaya produksi hingga pemasaran dilakukan oleh Penerbit tersebut.

Konsep dasar pembiayaan dalam penerbitan buku, adalah penerbitnya yang membiayai. Nah karena banyak tulisan yang tidak sesuai dengan misi dan visi penerbit akhirnya tidak dapat terbit. Karena banyaknya buku yang ditolak penerbit, akhirnya penerbit memberikan skema lain dalam penerbitannya. Misalnya dibiayai oleh penerbitnya sendiri, baik melalui skema dana pribadi, CSR Perusahaan, Dana Penelitian Daerah, Dana Sekolah dan lain sebagainya.

Trik yang dapat digunakan dan cukup mujarab adalah menulis berbarengan dengan pembiayaan gotong royong antar penulis. Banyak plus minusnya apabila menulis keroyokan, terutama angka kredit yang kecil karena dibagi beberapa penulis.

Banyak Penerbit saat ini menawarkan layanan hal tersebut. Peserta Pelatihan Menulis dapat memanfaatkan sembari belajar untuk memproduksi sendiri sebuah buku hingga proses pemasarannya.

Konsentrasi penulis adalah di materi yang otentik, dan unik. Sedangkan Penerbit akan membantu dalam hal Pembahasaan serta Penyajian.

Refleksi :

Penerbit adalah lembaga yang mencari profit, dan mempunyai idealisme dalam menerbitkan buku sesuai dengan visi misinya. Penulis dapat mengikuti idealisme Penerbit dalam menghasilkan buku yang akan dinikmati oleh pembacanya. Kirimkan usulan penerbitan buku, supaya ide Anda dapat ditangkap Penerbit dan disebarluaskan ke pembaca.







11 komentar:

  1. Mantap pak ketua..always to be number one..👍👍

    BalasHapus
  2. Kalau dapur rumah gak rahasia kan, paling lihat masakan 😄

    BalasHapus
  3. mantap sambil buat resume juga mengkoordinir kegiatan di Team ceremony... sukses selalu pak...

    BalasHapus
  4. Selalu terdepan Pak Sigid 👍👍👍

    BalasHapus
  5. Tetap konsisten dan semangat menuju buku solo.

    BalasHapus
  6. Siap menuju buku solo pak ketua

    BalasHapus
  7. Dapur sudah terbuka, mari nikmati sajiannya "Go Penerbit Mayor"

    BalasHapus

Reinkarnasi Mak Lampir Abad 21

  Gambar Mak Lampir diperankan oleh Farida Pasha Reinkarnasi Mak Lampir Abad 21. Hampir semua generasi old pernah mendengar atau menonton ki...