Selasa, 17 Mei 2022

Buku Antologi Suka Duka Menuju ASN Jilid 2




Sebagai eks guru honorer tentunya saya merasakan betul bagaimana suka dukanya. Kerja dituntut selalu maksimal tapi mendapatkan upah alakadarnya, dari mulai Rp. 75 ribu perbulan hingga meningkat menjadi Rp. 600 ribu setelah 13 tahun mengabdi.

Apapun itu tetap harus disyukuri sambil terus berjuang untuk masa depan yang lebih baik lagi. Pintu-pintu rezeki akan terbuka dengan diiringi do'a, kerja keras dan tawaqal. 

Kini kembali saya tuliskan kisah tersebut dalam sebuah buku antologi Suka Duka Menuju ASN Jilid 2 bersama teman-teman penulis lainnya sebagai bentuk jejak literasi.



Tema perjuangan guru honorer selalu menarik untuk disimak bukan saja untuk mengetahui berapa besarnya jasa mereka kepada bangsa dan negara akan tetapi juga agar menjadi perhatian Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah bahwasannya ada hutang sejarah yang belum terselesaikan dari satu periode Pemerintahan ke periode Pemerintahan selanjutnya termasuk saat ini di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Semoga buku antologi ini membawa berkah dan maanfaat untuk semuanya serta GTK Honorer di Indonesia dapat segera meraih ASN. Pesan saya, teruslah berkreativitas serta berkarya. Menulis dapat dilakukan oleh siapa saja dengan tidak memandang status sosial ataupun lainnya. Jadi, menulislah kemudian biarkan tulisanmu menemui takdirnya sendiri.

7 komentar:

  1. Keren sekali bukunya pak dapat memberikan inspirasi kepada guru-guru yang lain tentang sebuah keikhlasan dalam mengabdi mencerdaskan anak bangsa.

    BalasHapus
  2. Terimakasih juga atas motivasi nya pas sigid. Senang bisa menjadi bagian dr buku antologi ini dr jilid 1 dan 2.

    BalasHapus
  3. Terimakasih kembali bu Lisa. Semangat terus untuk berkarya.

    BalasHapus

Opening Ceremony Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang 31

  Poto Dok. Sigid PN Tidak terasa Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI sudah memasuki Gelombang 31. Untuk acara Opening Ceremony KBMN...