Tidak terasa Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI sudah memasuki Gelombang 31. Untuk acara Opening Ceremony KBMN PGRI dilaksanakan pada hari Minggu, 21 April 2024 dan kelas/pertemuan pertama dilaksanakan esok harinya yaitu Senin, 22 April 2024. Pada Opening Ceremony tersebut, saya yang diberikan amanah oleh Tim Solid Om Jay/Fasilitator KBMN PGRI menjadi Ketua Pelaksana KBMN PGRI Gelombang 31 diberikan kesempatan oleh Panitia untuk memberikan sambutan. Supaya ada jejak literasi, maka apa yang saya sampaikan dalam Opening Ceremony tersebut saya tuliskan juga di blogg yang sudah hampir menjadi sarang "laba-laba", begitu candaan Om Jay kalau tahu blogg teman-teman TSO jarang atau tidak terjamah dalam kurun waktu yang lama. Nah, di bawah ini adalah point yang saya sampaikan saat acara Opening Ceremony KBMN PGRI Gelombang 31.
Ijin memperkenalkan diri, saya Sigid Purwo Nugroho, alumni KBM PGRI Gelombang 23 dan Ketua Pelaksana KBMN PGRI Gelombang 31. Bapak/ibu guru, pada dasarnya pendidikan bergerak secara dinamis menyesuaikan dengan keadaan yang terus bertransformasi begitu cepat. Kita sebagai guru harus dapat mengantisipasi serta membaca arah perubahan tersebut, termasuk dalam menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai amanah Undang-Undang.
Oleh karena itu, guru harus konsisten
menjaga komitmen untuk selalu menjadi pembelajar sepanjang hayat agar tetap
dapat memiliki kompetensi yang kekinian, dapat beradaptasi dengan kemajuan
jaman, perubahan kurikulum, dan kemajuan teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan pembelajaran. Menurut saya, peran guru di kelas memang tidak akan
pernah dapat tergantikan oleh teknologi, tetapi guru yang tidak memahami
teknologi maka lambat laun dia akan ditinggalkan oleh murid-muridnya.
Disamping itu
pemerintah dalam hal ini Kemendikbud Ristek sedang terus berupaya untuk
meningkatkan literasi peserta didik. Literasi tidak hanya identik dengan
kegiatan membaca, tetapi juga menulis, berbicara, dan menyimak atau
mendengarkan. Nah, ketika dulu saya menerima informasi terkait dibukanya kelas
menulis PGRI Gelombang 23, saya sangat antusias sekali. Saya ingin belajar dan
mendalami tentang menulis, kemudian saya ingin mengaplikasikannya di sekolah
dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah melalui literasi.
Kemudian saya
bergabung di WA grup Kelas Belajar Menulis PGRI Gelombang 23. Saya sadar
apabila saya hanya menyimak saja obrolan grup, maka saya tidak akan mendapatkan
apa-apa, jangankan wawasan, pertemanan pun tidak akan saya dapati. Oleh karena
itu, saya selalu menyimak materi dan berupaya menjadi yang pertama mengirimkan
tugas resume digrup agar segera mendapatkan umpan balik dari Narasumber maupun
Moderator untuk kemudian saya refleksikan serta saya perbaiki. Setelah beberapa
pertemuan saya lewati, akhirnya saya dipilih oleh TSO dan teman-teman peserta
untuk menjadi Ketua Kelas.
Melalui Kelas
Belajar Menulis PGRI Gelombang 23 terbitlah buku perdana saya yang berjudul “Guru
Motivator Literasi Digital”. Saya sangat senang sekali ketika saya diberikan
kesempatan untuk bergabung di TSO hingga saat ini. Sebelumnya saya hanya
menulis di beberapa surat kabar cetak dan online, tapi setelah mengikuti Kelas
Belajar Menulis PGRI saya tertarik untuk berkarya melalui buku, baik itu buku
solo maupun buku antologi. Ada 6 karya buku antologi yang saya kuratori sendiri
berkolaborasi dengan bunda Kanjeng, diantaranya Suka Duka Menuju ASN, Guru
Bijak Wujudkan Merdeka Belajar, Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Di
Kelas, serta Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Di Sekolah. Kini saya kembali
sedang menyelesaikan pembuatan buku antologi bertema pembelajaran
berdiferensiasi dan ingin menuntaskan pembuatan buku solo yang naskahnya hampir
satu tahun tersimpan di laptop.
Mungkin hanya
itu yang dapat sampaikan, mohon maaf bila banyak kekurangan, tidak ada niat
untuk menggurui tetapi murni untuk berbagi. Tetap semangat dan konsisten untuk
belajar sepanjang hayat. Tergerak, bergerak, dan menggerakkan demi perkembangan
literasi di Indonesia. Semoga menginspirasi, dan salam literasi.