Waktu istirahat sudah
15 menit berlalu, disela menunggu bel masuk berbunyi untuk meneruskan jam
pelajaran, siswi-siswi kelas VII SMPN Satu Atap Cibulan duduk-duduk santai di
samping kelas sambil bercengkerama satu dengan yang lainnya.
Aku sedikit terhenyak
ketika mendapati salah satu dari mereka mendatangi ruang guru untuk meminjam
alat kebersihan. Dengan rasa penasaran ku coba tengok ke luar untuk mengetahui
apa yang sedang terjadi.
Tersenyum bangga kala aku
melihat pemandangan sekitar. Tanpa disuruh oleh guru, mereka dengan kesadaran
sendiri mengambil beberapa alat kebersihan untuk membersihkan rumput liar di
halaman sekolah. Ada yang menyapu halaman menggunakan sapu lidi, ada pula yang
menggunting rumput dengan bergiliran.
Materi yang sedang ku
ajarkan memang mengenai Bab Kerjasama Dalam Berbagai Bidang Kehidupan, tapi hari
ini tidak ada jadwal mata pelajaran PPKn di kelas VII, termasuk jadwal kegiatan
praktik baik bergotong royong membersihkan halaman sekolah. Senang bercampur
haru karena materi yang telah diajarkan sanggup dipahami serta diaplikasikan
dalam lingkungan sekolah oleh para peserta didik. Tentu saja aku juga berharap
agar mereka dapat pula mengaplikasikan bentuk kerjasama positif tersebut dalam kesehariannya
di rumah dan dimanapun mereka berada.
Sekolah tempatku
mengajar bukanlah sekolah penggerak, bukan pula sekolah bonafide dimana sarana
dan prasarana serba tersedia lengkap. SMPN Satu Atap Cibulan merupakan program
Pemerintah untuk daerah-daerah terpencil. Dahulu sebelum sekolah tersebut dibangun,
jarak ke SMP Negeri terdekat sekitar 3,5 – 4 Km. Tidak ada angkutan umum yang
melintas di desaku selain ojek kendaraan bermotor roda dua sehingga pada saat
itu bagi siswa yang kurang mampu, setelah lulus SD banyak yang tidak melanjutkan
sekolahnya lalu merantau untuk berdagang, sangat disayangkan sekali.
Program wajib belajar 9
tahun yang dicanangkan oleh Pemerintah dan dibangunnya sekolah-sekolah di
daerah terpencil tidak hanya menyelamatkan siswa putus sekolah, akan tetapi
juga turut menciptakan lapangan kerja
serta mengentaskan kemiskinan.
Oleh karena itu
dukungan Pemda khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta dukungan dari
segenap lapisan masyarakat sangat diperlukan bukan hanya untuk keberlangsungan
sekolah saja tapi demi tercapainya peningkatan mutu pendidikan serta mewujudkan
“Merdeka Belajar”. Semoga kolaborasi yang baik dengan seluruh elemen terkait dapat
terus tercipta.
Artikel ini telah
tayang di :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar