Jumat, 11 Maret 2022

Rumah Idaman Keluarga Bahagia

 



Perkawinan merupakan ikatan suci antara dua insan manusia. Mereka saling berjanji untuk hidup bersama dalam jalinan rumah tangga keabadian, karena niat dan tujuannya bukan saja menjadi pasangan hidup sebatas di dunia akan tetapi mereka berharap kelak dapat dipersatukan kembali di syurga yang indah serta kekal abadi.

Saling mencintai, saling percaya dan saling menjaga dengan disertai ketulusan hati serta niat karena Allah merupakan pondasi penting dalam mengawali suatu rumah tangga. Terkadang hidup bersama dalam suatu rumah tangga akan dihadapkan pada permasalahan-permasalahan yang tidak bisa kita hindari. Sebenarnya tergantung bagaimana kita menyikapinya saja. Lagi-lagi kedewasaan sikap dapat menjadi jalan tengah untuk kembali menciptakan suasana rumah tangga yang rukun serta harmonis.

Rumah adalah istana dimana kita tinggal di dunia yang sifatnya sementara dan menjadi saksi bisu dalam melakoni biduk-biduk rumah tangga. Terkadang rumah hanya dianggap ibarat “sangkar emas” bagi istri atau “kerajaan” bagi suami. Pendapat tersebut sungguh salah kaprah dan pasti ada yang salah. Burung pun akan lebih memilih terbang ke alam lepas daripada terkurung dalam mahalnya sangkar emas. Suami juga tidak perlu bersikap seperti raja dengan menjadikan anak istrinya sebagai punggawa atau pelayan kerajaan.

Bagaimana menciptakan suasana rumah seperti layaknya syurga? Kenapa kadang kita merasakan tidak betah tinggal di rumah atau bahkan merasa tidak nyaman berada dengan pasangan kita di rumah? Suasana rumah dapat seperti syurga dan dapat pula berubah menjadi seperti neraka. Dalam hati kecil manusia pastilah menganggap bahwasannya kebahagiaan hidup berumah tangga itu tidak bisa dinilai hanya sebatas materi. Maka dari itu kita diharapkan untuk selalu mensyukuri nikmat dari apa yang sudah Tuhan berikan. Naudzubillah apabila kita termasuk dalam golongan yang kufur, yaitu golongan manusia yang mendustakan nikmat Tuhan. Dari rasa bersyukur mampu menghadirkan senyum, merasa nyaman di rumah dan kangen kembali ke rumah untu bertemu serta berkumpul bersama keluarga tercinta. Niscaya rumah kita akan seperti suasana syurga. Begitu juga  sebaliknya, apabila hati serta pikiran kita dipenuhi dengan perasaan yang tidak baik, prasangka buruk, maka kita telah menciptakan suasana neraka di rumah kita sendiri.

Berapapun besar ukuran rumah, perabotan yang serba lux serta interior mewah menghiasi rumah, belum lagi mobil sport serta motor Harley Davidson berjejer memenuhi garasi, bukan jaminan untuk bahagia dunia akhirat. Siapapun manusia bisa tergoda oleh duniawi, tetapi hanya manusia yang selalu bersyukur nikmat lah yang mampu terlepas dari beban mengejar dunia.

Betapa indahnya hidup saling mencintai, menyayangi, mengasihi dan saling menjaga. Benar ternyata syair yang mengatakan bahwasannya makan sepiring berdua di rumah akan terasa nikmat. Kekurangan materi masih bisa dicari karena sudah qodrat manusia untuk berusaha mencukupi kebutuhannya baik sandang, pangan dan papan, asal jangan mengesampingkan kebahagiaan hakiki serta selalu bersyukur dengan apa yang telah diperolehnya.

Allah menciptakan alam semesta berserta isinya agar manusia berpikir, bersyukur dan taat beribadah dengan menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading dan manusia menghadap ke haribaan Tuhan dengan meninggalkan amal perbuatan yang bernilai ibadahnya.

Marilah kita jadikan rumah sebagai tempat anggota keluarga berlindung yang teduh, tenang dan nyaman untuk ditempati. Kita ciptakan juga suasana syurga di rumah dengan saling mencintai, menyayangi serta saling mengasihi karena hal tersebut merupakan salah satu bentuk ibadah apabila dilakukan dengan niat karena Allah dan hati yang tulus. Keluarga merupakan salah satu amanah dari Tuhan kepada kita, maka jagalah amanah tersebut. 

Tulisan ini dibuat dalam rangka turut memeriahkan HUT Pernikahan guru, inspirator dan motivator kami, Bapak Wijaya Kusumah (Om Jay).



Wijaya Kusumah, M.Pd.
Guru Blogger dan Pegiat Literasi
https://wijayalabs.com

Selamat HUT Perkawinan yang ke-24 (08 Maret 1998 - 08 Maret 2022), Om Jay. Semoga sehat, sukses serta bahagia selalu bersama istri dan keluarga.


Kuningan, 11 Maret 2022

Ketua Kelas BM PGRI Gelombang 23

Sigid Purwo Nugroho






2 komentar:

Don't Bully Be A Friend

  DON’T BULLY BE A FRIEND Poto Dok Sigid PN   Kondisi lingkungan satuan pendidikan yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan menjadi...