Pelatihan Menulis PGRI
Gelombang 23 dan 24
Narasumber: Yulius Roma Patandean, S.Pd
Moderator: Muliadi
Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis.
Tidak terasa kali ini sudah memasuki pertemuan ke-16 Pelatihan Guru Menulis PGRI Gelombang 23 dan 24. Total 30 pertemuan siap untuk terus saya ikuti, termasuk untuk menerbitkan buku solo terhitung paling lama terbitan 01 Januari 2022 sebagai salah satu persyaratan kelulusannya.
Banyak sekali manfaat yang saya dapatkan setelah saya mengikuti beberapa sesi pertemuan, dari menambah pertemanan dengan sesama guru pegiat literasi serta teman-teman penulis, belum lagi menambah wawasan dan kepercayadirian dalam menulis.
Awalnya saya pesimis dapat mengikuti sesi pelatihan malam ini karena sedari tadi hujan, angin serta petir tidak henti-hentinya terjadi. Beruntung semuanya telah reda dan jaringan internet tidak terganggu. Inilah yang saya harapkan. Totalitas dalam melakukan setiap hal, konsiten dan menjaga komitmen selalu saya pegang teguh agar mendapatkan hasil maksimal. Dalam menyelesaikan pekerjaan juga selalu saya usahakan untuk tepat waktu, bahkan sebisa mungkin dapat saya selesaikan sebelum deadline, sehingga saya dapat melakukan evaluasi ulang dengan leluasa serta dapat kembali fokus ke tugas lain yang harus saya selesaikan. Sama seperti halnya saya membuat resume pertemuan sebelumnya, hanya saja saat ini saya lebih leluasa hingga lebih bebas mengekspresikan diri dalam menulis resume.
Seperti biasa, pertemuan dibagi menjadi empat sesi, perkenalan, penyampaian materi, tanya jawab dan penutup.Sebagai Narasumber pertemuan ke-16 malam ini bernama Yulius Roma Patandean, S.Pd. Dari sebuah media online Pedoman Media dalam artikel dengan judul "Mengenal Yulius Roma Patandean", Penulis & Editor Profesional asal SMAN 5 Tator, diketahui beliau lahir lahir di Salubarani, Tana Toraja, 6 Juli 1984. Narasumber juga adalah seorang guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja sejak tahun 2015 dan saat ini sedang melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2.
Dalam menulis dan menyelesaikan tulisan, Narasumber memegang prinsip "CLBK". Apa itu CLBK?Menulis tidak bisa menjadi ala bisa karena biasa semata tanpa ada percobaan. Bagi Narasumber, COBA untuk menulis adalah satu kata romantis. Dengan mencoba maka akan timbul rasa penasaran untuk menjalaninya. Ada pahit, manis, asam, asin, kecewa dan bahagia kala mencoba.
Percobaan mendorong kita untuk berbuat lebih untuk menjawab rasa penasaran. Apakah sekedar selesai mencoba atau mau melanjutkan? Jika hendak melanjutkan, maka LAKUKAN dengan segera. Praktekkan sekaligus, bairkan ide itu mengalir bersama jari-jari kita. Melakukan proses lebih dalam membutuhkan dorongan lebih pula. Tidak hanya dorongan untuk membuat tulisan, yang lebih utama adalah niat menghilangkan rasa penasaran di pikiran. Penasaran tentang apa yang akan ditulis.
Menulis harus menjadi budaya. Jadi, BUDAYAKAN! Menulis juga harus menjadi budaya yang menyatu dalam perjalanan hidup seseorang. Menghasilkan sebuah karya tulisan sederhana tidak bisa tercapai dengan maksimal jika didorong oleh paksaan. Membudayakan menulis adalah proses menuju karya, yaitu sebuah.
Budaya seperti yang khalayak ramai pahami tentunya adalah kebiasaan. Menjadi kebiasaan belum tentu pula akan memberi dampak positif jika tidak ada konsistensi pelakunya. KONSISTEN adalah langkah pamungkas dalam teori menulis. Budaya menulis yang baik adalah ketika kita menjadi konsisten dalam prakteknya.
Coba, lakukan, budayakan, dan konsisten, inilah yang Narasumber sebut CLBK dalam menulis. Istilah ini diberkan untuk menjadi motivasi serta pengingat kepada teman-teman untuk memulai, meneruskan dan menciptakan karya tulisan.
Kita dapat menyimak penjelasan Narasumber mengenai cara sistematis dalam melakukan tulisan, dalam dua tautan berikut ini:
- https://youtu.be/eePQwyHAcjw
- https://youtu.be/jXPr59aWJSc
Menyelesaikan tulisan akan terjadi oleh karena konsistensi dalam menulis. Jadi, romansa menulis terasa indah ketika "CLBK" menjadi bagian tak terpisahkan dalam proses mengumpulkan percikan-percikan ide kita, kemudian kita susun secara sistematis.
Refleksi.
Coba, lakukan, budayakan dan konsisten. Terapkan keempat hal tersebut dalam menulis. Menulis tidak semata bisa karena terbiasa, akan tetapi empat faktor tersebut sangat penting untuk anda upayakan agar dapat menjadi seorang penulis yang baik.
Mantap resumenya
BalasHapusMantap Bloggnya
Salam Blogger....
Keren...terus berkarya...pantang selesai sebelum menjadi buku ber-ISBN
BalasHapusSelalu bersemangat pak ketua, CLBK...salam literasi
BalasHapusCLBK bersemi..semakin semangat pak..👍🤩
BalasHapusSelalu didepan semangat pak hanya 14 kali pertemuan lagi
BalasHapusMantul, tetap semangat Pak Ketua
BalasHapusMari CLBK Pak😁
BalasHapusSelalu mantullll Terdepan
BalasHapusBackground yang manis... belum lagi isi resumenya keren...
BalasHapusclbk cara yang bagus untuk membiasakan menulis. bagus pak lognya...
BalasHapusBerarti hujannya hampir rata ya pak. Mantap resumenya. Jaga kesehatan pak
BalasHapusBUku Pak Sigid dari GMLD tinggal daftarkan ISBN saja lalu cetak
BalasHapusbisa lulus sebelum materi ke 30. semoga dimudahkan pak
Luar biasa pak selalu tercepat, saya sangat suka
BalasHapusLuar biasa ...blogger dan isinya,sangat menginspirasi kita
BalasHapusCLBK bukan cinta lama bersemi kembali ya pak😆
BalasHapusMantap ..semangat pak
BalasHapus