Pelatihan Guru Belajar Menulis PGRI
Gelombang 23 dan 24
Narasumber: Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr.
Moderator: Widya Setianingsih
Mengatasi Writer's Block.
Sahabat guru hebat, saat kita menulis pernahkah mengeluh, buntu dan tidak ada ide? Atau pernahkah diantara sahabat hanya melamun di depan laptop sambil mencari ide yang seolah menghilang?
Jika dua gejala ini sahabat alami, tandanya harus waspada. Berarti anda sudah terkena "Writer's Block".
Narasumber Pelatihan Guru Belajar Menulis malam ini akan membahas "virus" berbahaya tersebut, dan tak hanya itu, peserta juga akan diberi resep serta cara-cara menghindari virus ini. Pertemuan seperti biasa berlangsung 4 sesi, yaitu perkenalan, materi, tanya jawab dan sesi penutup. Berikut resume pertemuan Ke-8.
Sesi 1 Perkenalan.
Mengawali perkenalan, Narasumber membeberkan bahwasannya Narasumber termasuk alumni Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 7 dan masuk ke angkatan pertama yang menulis bersama Prof. Eko Indrajit.
Sesi 2 Pemaparan Materi.
Di awal sesi 2, Narasumber berinisiatif untuk take and action dengan menulis. Peserta diberi tantangan menulis dengan tema kesalahan dalam menulis, seru juga pelatihannya.
Writter's Block merupakan istilah yang dipopulerkan pertama kali oleh Psikoanalisis Edmund Bergler. Pengertian Writter's Block yaitu adalah suatu keadaan dimana penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya (Wikipedia). Writer's Block umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi menulis, jadi Writter's Block dapat menyerang siapa saja, baik itu penulis pemula maupun profesional. Penulis cerpen maupun puisi. Penulis artikel maupun jurnal ilmiah. Muda maupun yang tak lagi muda. Writer's Block juga dapat menjangkit dalam hitungan menit, jam, hari, minggu, bulan, bahkan tahunan.
Berapa lama Writter's Block bisa terjadi? Jawabannya tergantung seberapa cepat seorang penulis mampu mengatasi kondisi BW tersebut.
Langkah-langkah mengatasi Writter's Block.
Untuk mengatasi Writer's Block, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui penyebabnya. Penyebab Writter's Block itu bisa beraneka macam. Bahkan bisa jadi bukan hanya 1 faktor saja, tapi gabungan dari beberapa faktor, diantaranya seperti mencoba metode/topik baru dalam menulis, stress, lelah fisik juga mental dan terlalu perfeksionis.
1. Mencoba metode/topik baru dalam menulis.
Contoh sederhana dari hal ini bisa dikaitkan dengan minat menulis kita. Misalnya, Narasumber lebih senang menulis cerpen. Maka, ketika Narasumber mencoba menulis puisi mungkin kemampuan menulisnya akan sangat sangat melambat karena puisi punya karakteristiknya sendiri, padat makna dan indah. Kemudian bagaimana agar tidak terserang Writter's Block? Jawabannya sangat sederhana yaitu belajar dan terus belajar.
2. Stress, lelah fisik/mental.
Sahabat guru tentunya emiliki kesibukan yang luar biasa. Bisa jadi, tekanan pekerjaan membuat kita stress, lelah fisik maupun mental. Hal ini menyebabkan kita dapat terkena "virus" Writter's Block. Untuk menghindari hal tersebut tidak ada salahnya menyegarkan diri serta pikiran kita dengan melakukan refreshing atau melakukan hobi lain seperti travelling, berkebun, dan lain sebagainya.
3. Terlalu perfeksionis.
Menjadi perfeksionis itu boleh, akan tetapi terlalu perfeksionis itu bahaya karena manusia tidak luput dari kesalahan. Perfectionism kills creativity. Perfeksionis itu bisa menghilangkan kreativitas.karena rasa ingin sempurna bisa membawa kita memiliki pemikiran yang negatif.
Demikianlah materi dari Narasumber malam ini. Sangat bermanfaat dan menginspirasi.
Sesi 3 Tanya Jawab.
Seperti biasa, dalam sesi ini peserta mengirimkan pertanyaan dengan format nama, alamat dan kirim ke Moderator. Berikut ini salah satu pertanyaan yang sangat menarik untuk disimak.
Apakah virus Writter's Block sama dengan virus Overthinking? Menurut pendapat Narasumber, Writter's Block dan overthinking itu berbeda. Overthinking lebih ke psikologi, terlalu memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. Sementara Writter's Block itu lebih ke dampak dari sesuatu. Overthinking bisa jadi menyebabkan Writter's Block.
Misalnya untuk penulis, yang terlalu berpikir "nanti buku saya laku tidak ya? Banyak yang komen tidak ya? Bakal dibaca tidak ya?" Nah pertanyaan-pertanyaan di atas adalah overthinking. Kalau tidak di stop dapat mengakibatkan Writer's Block.
Refleksi.
Menulislah setiap hari lalu buktikan apa yang terjadi. Tulisanmu akan menemukan takdirnya (pada pembaca).
MAKIN MANTAP, Pakkk, saluuuut
BalasHapusMantap pak
BalasHapusNdak terkalahkan ketua kita mantap ketua
BalasHapusKeren sekali pak ketua,bahasanya apik sekali
BalasHapusAjiib terdepan keren pak
BalasHapusF1..melaju..👍👍
BalasHapusterima aksih sdh mengerjakan resumenya dengan sangat baik
BalasHapusMantap pak ketua.. F1
BalasHapusWow...Pak Sigid sing ada lawan
BalasHapusMantap nih, lengkap. Terima kasih sudah membuat resumenya.
BalasHapusSiap pak Ketua
BalasHapusKembali no 1 ...
BalasHapusSelalu mantap
BalasHapusSelalu melaju terdepan pak ketua kelas. Ayooo flgaeuskeun semangatnya... Terimakasih sudah menyimak double W tadi he he he
BalasHapusSelalu terdepan. Dan sekarang sudah makin berisi. Mantap .. kutunggu kunjungannya... Terimakasih...
BalasHapusCepat, mantap resumenya
BalasHapusF1 pokokna mah... Manmtaap
BalasHapusMantafff kembali ke F1. Pertahankan dan terus semangat.
BalasHapusBapak luar biasa selalu tercepat
BalasHapusLuar biasa.......mntap. Semangat terus kita pasti bisa
BalasHapusSelalu di atas
BalasHapusJempol tenan pokok e...