Selasa, 10 Mei 2022

Kekayaan Budaya Literasi Nusantara

 



Apabila ditelusuri literasi masyarakat Indonesia sebetulnya memiliki sejarah yang sangat panjang. Menurut para arkeolog, filolog dan antropolog bahwa literasi tulis-menulis di nusantara sudah berkembang mulai abad 5 Masehi sejak kehadiran Hindu dan Budha serta tercatat di abad 13 ketika agama Islam datang. Di masa Hindu dan Budha sudah dikenal bahasa Sansekerta dan aksara Pallawa, di era Islam berkembang bahasa Arab dengan  aksara Arab-Jawa dan Arab-Melayu.

Indonesia memiliki tradisi lisan yang kaya, bahkan tradisi menulis juga sudah muncul sejak berabad-abad silam. Mengutip pendapat Putten, nusantara juga memiliki kekhasan tradisi menulis yang berbeda-beda antara tempat satu dengan tempat yang lain di Indonesia. Misalnya Manuskrip kuno di Jawa yang merupakan perpaduan tulisan dan gambar di daun lontar serta daun palem, akan tetapi hal tersebut masih terbatas dilakukan oleh anggota kerajaan di Jawa. 

Sedangkan apabila merujuk pada tradisi menulis di Sumatera Selatan banyak berupa puisi dan surat cinta. Tradisi tersebut disebabkan hubungan pria dan wanita di sana dahulu sangat diatur ketat (https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2015).

Oleh karena itu Suprayogo (2020) berpendapat apabila ditinjau dari perspektif ini maka masyarakat nusantara dan bangsa Indonesia secara empirik tidak dapat dipungkiri telah tumbuh dan berkembang literasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opening Ceremony Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI Gelombang 31

  Poto Dok. Sigid PN Tidak terasa Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI sudah memasuki Gelombang 31. Untuk acara Opening Ceremony KBMN...