Kamis, 11 November 2021

Strategi Menangkal Hoax

 


 Strategi Menangkal Hoax
 
Resume Pertemuan Ke-5 (Lima)
Oleh : Sigid PN
Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital

 
1. Perkembangan era digital dan banjir informasi.
Teknologi yang berkembang semakin pesat membuat informasi dengan mudah didapatkan, siapa pun dan di mana pun bisa memperoleh informasi dengan sangat mudah. Namun tanpa kita sadari di dalam semua informasi yang kita dapatkan tersebut masih ada yang diragukan kebenarannya, bahkan tergolong dalam berita tidak benar atau hoax. Perbedaan antara berita yang benar dan tidak pun sangat tipis sehingga jika kita tidak bijak dalam memfilter bisa saja kita terjebak dalam berita hoax.
 
 

 
Ketika internet masih belum ditemukan, media informasi itu sangatlah terbatas. Informasi hanya bisa kita dapatkan melalui  TV, radio, dan koran. Sama halnya ketika kita ingin melakukan telepon yang hanya dapat kita lakukan di wartel atau menggunakan telepon umum yang tersedia dan hanya bisa kita gunakan ketika kita memasukkan uang koin, termasuk ketika kita ingin mengirim informasi lewat surat melalui POS dan harus menunggu hingga beberapa hari, bahkan kadang seminggu baru bisa sampai ke tujuan.

Berbeda dengan saat ini dimana semua saluran TV apa pun dengan mudah kita dapatkan. Bahkan bermunculan beberapa tokoh milyarder karena mempunya Channel Youtube sendiri.
 
Kita dituntut untuk waspada terhadap peredaran informasi tidak benar (hoax) yang sering beredar. Mafindo telah melakukan pemeriksaan fakta berdasarkan laporan yang masuk. Terdapat 2.298 kasus hoax selama tahun 2020. Jika dilihat dari temanya, politik dan kesehatan menduduki peringkat dua terbesar dibanding tema-tema lainnya. (sumber: Litbang Mafindo). Saluran peredaran FB, WA, dan Twitter menjadi tempat dimana hoax banyak beredar. Maka dari itu lebih kita harus lebih bijak lagi dalam menyaring semua informasi yang masuk.
 
Perkembangan zaman yang semakin maju membuat perubahan teknologi juga berdampak pada besarnya informasi yang diterima. Banyak sekali informasi yang beredar di grup-grup yang kita ikuti yang kadang kita sendiri pun sulit untuk membedakan kebenarannya. Situasi ini kadang membuat beberapa orang yang menerimanya menjadi tidak nyaman.

Beberapa situasi yang perlu kita sadari terkait dengan banjirnya informasi ini, yaitu:
- Era Post Truth yang ditandai dengan ketika suatu fakta diberikan, seseorang cenderung tidak menerimanya. Hal ini lebih dikarenakan emosi yang dominan dan keyakinan pribadi.
- Matinya Kepakaran, banyak orang, terutama masa pandemi, memberikan gagasan namun bukan ahli di bidangnya.
 - Filter Bubble dan Echo Chamber. Kita terkadang berada di gelembung-gelembung kelompok informasi. Contoh, ketika kita memblokir orang yang tidak sesuai dengan ide dan pemikiran kita. maka akan berdampak pada lingkaran kita yang terbatas pada orang-orang yang satu ide saja. Sementara itu filter bubble ini mengacu pada data dan riwayat pengguna.
 
2. Hoaks, motif, jenis, ciri dan dampaknya
 

 

Hoax sudah digunakan sejak abad ke-17. Hoak berasal dari kata "hocus" yang berati untuk menipu atau mengelabui. Sedangkan "hocus pocus" adalah celotehan tanpa arti untuk mengelabui. Jadi pengertian hoax adalah infomasi yang sesungguhnya tidak benar, tapi dibuat seolah-olah benar.
 
Kenapa ada yang percaya hoax :
- Kemampuan literasi digital dan berpikir kritis yang belum merata
- Polarisasi masyarakat
- Belum cakap memilah informasi dan minimnya kemampuan periksa fakta
 
Menyebarkan hoax. Salah satunya motifnya adalah masalah ekonomi. Ada orang-orang yang membuat situs tertentu dan ketika orang mengunjungi situs tersebut, maka mereka akan mendapatkan keuntungan ekonomi (click bait). Pembuat berita hoax ini mendapatkan uang, sementara kita mendapat perpecahan, perdebatan, dan lain sebagainya.
  
Ciri-ciri informasi hoax dapat berupa :
- Sumber informasi tidak jelas
- Biasanya membangkitkan emosi
- Kelihatan ilmiah namun salah
- Isinya menyembunyikan fakta
- Meminta untuk diviralkan.
 
3. Tips Periksa fakta secara singkat. 

Cara memeriksa fakta :
- Gunakan google reverse image/ google image untuk memeriksa ungguhan foto
- Cek pada media yang kredible (anggota Dewan Pers)
- Cek pada situs pencari fakta, seperti : www.turncakhoax.id atau situs www.cekfakta.com
- Gabung di grup FB : Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoaks (FAFHH)
- Instal aplikasi Hoax Buster Tools dari Mafindo
- Cek pada Kalimasada (WA Mafindo) atau chatbot untuk fungsi sejenis
 
Cara mengecek hoax di Chatboat WhatsApp :
- Simpan nomor Malindo di kontak WA 0859-2160-0500
- Buka aplikasi dan kirim pesan apa pun untuk mulai percakapan
- Chatbot akan membalas dengan lima pilihan yaitu : 
       1. Periksa hoax
       2. Cek fakta terbaru 
       3. Tips dan trik melawan hoax
       4. Tentang kami
       5. Privasi 
- Pilih salah satu menu dengan ketik angka saja, tekan tombol kirim. Pengguna juga dapat meneruskan pesan yang ingin diperiksa.
 
Kunjungi http://literasi digital atau www.tularnalar.id, Channel Youtube Mafindo serta ikuti IG @Siberkreasi.
 
Mari bersama-sama kita menangkal hoax! 

5 komentar:

Mengenal Pendekatan Deep Learning Dalam Pembelajaran

  Belajar di Mini Teater Edukatif Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan (Foto: Sigid PN) Bagi saya, guru adalah profesi yang sangat mulia, dan...