Gambar Mak Lampir diperankan oleh Farida Pasha
Reinkarnasi Mak Lampir Abad 21.
Hampir semua generasi old pernah mendengar atau menonton kisah Mak Lampir
yang menyeramkan. Cerita Mak Lampir akrab ditelinga kita dengan kisah Legenda
Gunung Merapi. Konon dia selalu saja membuat keonaran ketika dimanapun dirinya berada.
Lucu juga sih ketika salah satu episode di televisi menayangkan ketika Mak
Lampir merasa ucapan serta apapun yang di lakukannya dia anggap paling benar,
bahkan menasihati pengikutnya seolah dia adalah nenek yang bijak, padahal Mak
Lampir juga menyadari akan kejahatan dirinya yang selalu digagalkan oleh
Sembara dan Datuk Panglima Kumbang.
Gen-Z mungkin tidak kenal siapa itu Mak Lampir. Legenda Gunung Merapi meskipun
kisahnya hanya sebatas dongeng sebelum tidur belaka, tapi banyak hikmah
didalamnya. Kejahatan akan selalu dapat dikalahkan, dan sepandai-pandainya
menyembunyikan perbuatan jahat pasti tercium juga kebusukannya. Dengan
mempertebal keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan YME, kita dapat terhindar
dari keinginan berbuat jahat atau perbuatan jahat yang selalu mengintai diri
kita.
Lantas dengan cara apalagi kita dapat menghindari kejahatan Mak Lampir?
Sedangkan saat ini jaman yang teramat canggih, masa ada nenek-nenek berkulit
hijau terbang sambil cekikikan menculik manusia? Tentu saja era sudah berubah,
kejahatan pun semakin modern mengikuti perkembangan teknologi. Contoh, belum
tentu informasi yang kalian baca atau tonton di sosial media itu benar adanya,
bisa saja berita tersebut hoaks. Hari gini siapapun bisa menjadi orang alim
dadakan di sosmed dengan postingan-postingan bijak. “Tapi bo’ong”, begitu
celoteh dan candaan anak-anak Gen-Z sekarang. Alangkah baiknya untuk selalu bijak
bermedsos dan jangan sampai kita termakan oleh berita palsu.
Betapa jahatnya kisah Mak Lampir di masa lalu maupun reinkarnasinya pada
masa sekarang. Itu baru sekedar perumpaan kejahatan Mak Lampir yang ada pada abad
21, kejahatan dalam dunia maya. Ibarat padi semakin tua akan semakin merunduk,
memang betul peribahasa tersebut, tetapi tidak dengan Mak Lampir, ya karena
kedewasaan serta kematangan berpikir manusia kadang tidak bisa hanya dilihat
dari faktor usia.
https://www.kompasiana.com/sigidpn/66c74662c925c441480200e2/reinkarnasi-mak-lampir-abad-21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar