Minggu, 31 Oktober 2021
Hasil Akhir Yang Menggembirakan Dari Perjuangan Panjang Guru Honorer
Sigid PN : Upaya Kami Tidak Sia-Sia Dan Kami Optimis Lulus Tes CASN PPPK Tahap 1 Tahun 2021
https://www.jpnn.com/news/usai-tes-pppk-guru-2021-ketua-gtkhnk-35-ini-tersenyum-optimistis-lulus
"Usai Tes PPPK Guru 2021, Ketua GTKHNK 35+ Ini Tersenyum, Optimistis Lulus",
https://m.jpnn.com/news/usai-tes-pppk-guru-2021-ketua-gtkhnk-35-ini-tersenyum-optimistis-lulus
GTKHNK 35+ Indonesia Adakan Do'a Bersama Semoga Lulus Tes CASN PPPK Tahap 1 Tahun 2021
https://www.jpnn.com/news/jelang-tes-pppk-2021-gtkhnk35-gelar-doa-bersama-semoga-lulus
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Jelang Tes PPPK 2021, GTKHNK35+ Gelar Doa Bersama, Semoga Lulus",
https://www.jpnn.com/news/jelang-tes-pppk-2021-gtkhnk35-gelar-doa-bersama-semoga-lulus
Jelang Tes CASN PPPK Tahap 1 2021 GTKHNK 35+ Adakan Do'a Bersama
https://sorotjakarta.com/2021/09/11/gtkhnk-35-indonesia-doa-bersama-untuk-hadapi-tes-asn-pppk/
GTKHNK 35+ Indonesia Do’a Bersama Untuk Hadapi Tes ASN PPPK.
Sorotjakarta,-
DPP GTKHNK 35+ Indonesia berencana mengadakan kegiatan do’a bersama yang
akan dilaksanakan secara virtual melalui Zoom pada Minggu, 12 September
2021, ujar Sigid Purwo Nugroho, S.H Ketua GTKHNK 35+ Provinsi Jawa
Barat sekaligus mewakili DPP GTKHNK 35+ Indonesia melalui pers rillis
kepada Sorot Jakarta, Sabtu (11/09/2021).
Dalam acara do’a bersama tersebut, kami berharap semoga tes ASN PPPK dapat berjalan dengan lancar dan kami dapat lulus tes pada tahap pertama supaya dapat segera diangkat menjadi ASN PPPK lanjut Sigid, praktisi pendidikan dan guru honorer asal SMPN Satu Atap Cibulan, Kabupaten Kuningan.
Sigid menambahkan bahwasannya Konseptor sekaligus Ketum GTKHNK 35+ Indonesia H. Nasrullah berencana akan turut mengundang Ketua Komite III DPD RI, Ketua Pansus GTK Honorer DPD RI, Ketua Komisi X DPR RI serta Ketua Panja PGTKH Komisi X DPR RI untuk turut hadir dalam acara do’a bersama nanti.
Tentu anda semua tahu bahwa saat ini kami sedang mengalami tekanan berat, tapi kami yakin bahwa dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Kami akan manfaatkan secara optimal kesempatan yang diberikan oleh pemerintah pusat khususnya Kemendikbud-Ristek. Kami juga berterimakasih atas kemudahan-kemudahan yang sudah diberikan oleh Kemendikbud-Ristek dalam proses rekruitmen ASN PPPK tahun ini.
Selain hal tersebut di atas tentunya kami selalu berharap kepada Mendikbud-Ristek supaya tetap dapat mengangkat peserta tes tahap pertama guru dan tendik honorer non kategori usia 35 tahun ke atas dari sekolah-sekolah negeri semua jenjang menjadi ASN PPPK tahun ini, apapun hasil tes nya nanti. Passing grade bukan segalanya karena dengan mempertimbangkan lama pengabdian sebagai gtk honorer dan usia, maka bimbingan dan pelatihan dapat dijadikan solusi supaya kami tetap dapat diangkat ASN PPPK.
Sigid PN : Kami Berharap Passing Grade Diturunkan
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Mas Nadiem, Guru Honorer Minta Passing Grade PPPK 2021 Diturunkan",
https://www.jpnn.com/news/mas-nadiem-guru-honorer-minta-passing-grade-pppk-2021-diturunkan?page=2
Sigid PN : Lama Pengabdian Sebagai GTK Honorer Perlu Dipertimbangkan Bukan Passing Grade
https://sorotjakarta.com/2021/09/04/usia-dan-lama-pengabdian-sebagai-gtk-honorer-perlu-dipertimbangkan-bukan-passing-grade/
Usia Dan Lama Pengabdian Sebagai GTK Honorer Perlu Dipertimbangkan Bukan Passing Grade
Sorotjakarta,-
Passing grade tes ASN PPPK untuk guru yang telah disosialisasikan Jum’at
(03/09/2021) kemarin itu terlampau tinggi dan banyak teman-teman guru
honorer yang mengeluh. Kami sebelumnya sudah memprediksi passing grade
seleksi ASN PPPK tahun 2021 lebih tinggi daripada tahun kemarin, ujar
Sigid Purwo Nugroho, S.H Ketua GTKHNK 35+ Provinsi Jawa Barat melalui
pers rillis kepada Sorot Jakarta, Sabtu (04/09/2021).
“Kami semua berharap passing grade tersebut dapat diturunkan, apalagi kita tidak tahu tingkat kesulitan bentuk soalnya nanti.”lanjut Sigid, aktivis pendidikan dan guru honorer asal SMPN Satu Atap Cibulan, Kabupaten Kuningan.
Yang lebih penting lagi, kami juga memohon supaya hasil tes tersebut tidak dijadikan acuan utama untuk lolos dan diangkat ASN PPPK. Perlu pertimbangan seperti lama pengabdian yang dapat dijadikan kebijakan baru selain usia.
Sangat tidak adil dan manusiawi apabila guru honorer non kategori usia 35 tahun ke atas dari sekolah negeri semua jenjang tereliminasi dari sekolahnya sendiri di tempat mereka mengajar selama belasan bahkan puluhan tahun akibat gagal memenuhi kriteria passing grade lalu digantikan oleh guru baru. Program pelatihan dapat dijadikan solusi bagi yang tidak dapat memenuhi passing grade. Disaat usia kami bukan lagi tahap pencari kerja, Ibarat sudah jatuh lalu tertimpa tangga pula. Harusnya simpati dan empati yang kami dapat, jangan malah justeru sebaliknya.
“Saya mengabdi sebagai guru honorer di SMPN Satu Atap Cibulan dari tahun 2007, program pemerintah untuk sekolah terpencil dan program wajib belajar sembilan tahun. Dari awal sekolah tersebut berdiri dikelola oleh kami GTK Honorer, kepala sekolahnya belum definitif. Dari gaji honorer 90 ribu rupiah sampai secara sukarela tidak dibayar dalam kegiatan-kegiatan demi menunjang program pendidikan agar dapat berjalan di sekolah, pernah kami alami bahkan sesama teman GTK Honorer kami sempat patungan demi lancarnya penyelenggaraan kegiatan UNBK dan kegiatan lainnya. Apabila kami tereliminasi oleh guru baru karena kami gagal tes uji kompetensi, regulasi pemerintah pusat tersebut perlu ditinjau ulang karena tidak adil dan tidak manusiawi.” Terang Sigid.
Bukan hanya saya, tentunya seluruh GTK Honorer non kategori usia 35 tahun ke atas juga punya kisah lainnya dalam menjalankan tugas, hanya saja jarang terekspose media nasional, mereka juga punya aspirasi dan ini salah satunya yang harus diserap oleh pemerintah pusat dalam membuat regulasi.
“Saya menyarankan semua guru honorer non kategori usia 35 tahun ke atas dari sekolah negeri semua jenjang supaya tetap semangat serta fokus belajar persiapan tes ASN PPPK. Langkah tersebut adalah langkah yang paling tepat untuk kita lakukan saat ini. Semoga pemerintah pusat mendengarkan dan menerima aspirasi kita.” Harap Sigid.
Sigid PN : Ayo Fokus Belajar Dan Persiapan Menghadapi Tes CASN PPPK Tahap 1 Tahun 2021
https://www.jpnn.com/news/jelang-tes-pppk-2021-guru-honorer-getol-belajar-semoga-lulus-di-tahap-i
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Jelang Tes PPPK 2021, Guru Honorer Getol Belajar, Semoga Lulus di Tahap I",
https://www.jpnn.com/news/jelang-tes-pppk-2021-guru-honorer-getol-belajar-semoga-lulus-di-tahap-i
Mohon Berikan Solusi Terbaik Agar Guru Honorer Tidak Ada Yang Terdepak Dari Sekolah Tempat Dia Bekerja
https://sorotjakarta.com/2021/08/25/sigid-gtk-honorer-diarahkan-ke-pppk-mohon-juga-berikan-solusi-terbaik-untuk-gtk/
Mohon Berikan Solusi Terbaik Dalam Seleksi ASN PPPK 2021 Agar Tak Ada GTK Honorer Yang Terdepak Dari Sekolahnya
Sorotjakarta,-
Tidak sedikit teman-teman guru honorer kesulitan dalam menyikapi
rekomendasi satgas covid-19 terkait pelaksanaan tes CASN PPPK, ujar
Sigid Purwo Nugroho, S.H Ketua GTKHNK 35+ Provinsi Jawa Barat melalui
pers rillis kepada Sorotjakarta, Kamis (26/08/2021).
“Kami tidak menolak untuk swab test RT PCR atau rapid test antigen, tapi kami sulit juga karena gaji GTK Honorer rata-rata 400 ribu perbulan, bahkan ada yang kurang dari itu. Pemerintah jangan menutup mata akan hal tersebut.” Ujar aktivis dan guru honorer dari SMPN Satu Atap Cibulan, Kabupaten Kuningan.
Sigid menambahkan, kami berharap pemerintah mau menanggung biaya swab tersebut atau dibiayai sekolah masing-masing.
Kami juga berharap supaya guru honorer peserta tes PPPK tahap 1 dapat lulus semua dan diangkat ASN. Apapun hasil tesnya toh pemerintah pusat dapat memberikan pelatihan-pelatihan melalui aplikasi guru belajar maupun Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIM-PKB)
Untuk selanjutnya pemerintah dapat fokus terhadap GTK Honorer yang tahun ini belum dapat kesempatan mengikuti seleksi.
Apabila pada era pemerintahan pak Jokowi, GTK Honorer diarahkan ke PPPK, mohon berikan juga solusi terbaik untuk GTK dari sekolah-sekolah swasta dan fresh graduate supaya mereka mendapat haknya tanpa perlu menyingkirkan GTK Honorer dari sekolah negeri apalagi yang sudah belasan bahkan puluhan tahun mengabdi di sekolah tersebut.
Seharusnya GTK Honorer non kategori usia 35 tahun ke atas dari sekolah-sekolah negeri semua jenjang dapat diangkat PNS melalui Keppres, tutup Sigid.
Sigid PN : Seharusnya Biaya Swab Untuk Peserta Tes CASN PPPK 2021 Ditanggung Pemerintah
https://www.jpnn.com/news/guru-honorer-peserta-tes-pppk-2021-usul-biaya-swab-antigen-ditanggung-sekolah
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Guru Honorer Peserta Tes PPPK 2021 Usul Biaya Swab Antigen Ditanggung Sekolah",
https://www.jpnn.com/news/guru-honorer-peserta-tes-pppk-2021-usul-biaya-swab-antigen-ditanggung-sekolah?page=2
Afirmasi 15 Persen Lalu Passing Grade Dinaikan Itu Sama Juga Bohong
https://www.jpnn.com/news/afirmasi-15-passing-grade-pppk-2021-dinaikkan-sigid-sama-juga-bohong
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Afirmasi 15%, Passing Grade PPPK 2021 Dinaikkan, Sigid: Sama Juga Bohong!",
https://www.jpnn.com/news/afirmasi-15-passing-grade-pppk-2021-dinaikkan-sigid-sama-juga-bohong
Sigid PN : Kalau Seperti Ini Caranya Saya Pesimis Pemerintah Dapat Segera Tuntaskan Masalah GTK Honorer
https://www.jpnn.com/news/ketua-gtkhnk35-pesimistis-pemerintah-bisa-tuntaskan-masalah-guru-honorer-dan-tendik
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Ketua GTKHNK35+ Pesimistis Pemerintah Bisa Tuntaskan Masalah Guru Honorer dan Tendik ",
https://www.jpnn.com/news/ketua-gtkhnk35-pesimistis-pemerintah-bisa-tuntaskan-masalah-guru-honorer-dan-tendik?page=2
Sigid PN : Apabila Ingin Mutu Pendidikan Ingin Ditingkatkan Harus Ada Penataan Dari Tingkat Sekolah Hingga Pusat
https://sorotjakarta.com/2021/08/07/ketua-gtkhnk35-jabar-mutu-pendidikan-ingin-ditingkatkan-harus-ada-penataan-dari-sekolah-hingga-regulasi-pemerintah/
Ketua GTKHNK35+ Jabar: Mutu Pendidikan Ingin Ditingkatkan Harus Ada Penataan Dari Sekolah Hingga Regulasi Pemerintah
Sorotjakarta,-
Apabila kita coba amati realita yang menyebabkan semakin rumitnya
permasalahan GTK honorer di Indonesia ini, maka kita dapat menarik
kesimpulan sederhana, ungkap Sigid Purwo Nugroho S.H Ketua Guru dan
Tenaga Kependidikan Honorer Non Kategori Usia 35 Tahun Ke Atas (GTKHNK
35+) Provinsi Jawa Barat melalui pers rillis kepada Sorot Jakarta, Sabtu
(07/08/2021).
Sigid melanjutkan, kesimpulan sederhana tersebut antara lain:!
1. Kebutuhan GTK di Sekolah tidak sebanding dengan formasi rekruitmen ASN.
2. Jumlah sekolah dengan jumlah GTK yang dibutuhkan ditiap sekolah tersebut tidak seimbang. Sekolah baru banyak bermunculan, grafik jumlah peserta didik yang kadang naik dan turun serta perekrutan GTK honorer baru terus dilakukan oleh beberapa sekolah-sekolah.
3. Perekrutan GTK honorer oleh sekolah dengan tidak memperhatikan analisis beban kerja. Misalnya jumlah sekolah hanya 3 rombel, idealnya masing-masing guru bidang studi hanya 1 orang yang dibutuhkan dari tiap mata pelajaran tapi kenyataannya ada yang lebih dari jumlah ideal dengan merekrut lebih dari 1 orang guru honorer. Belum lagi kalau ada ahli Kimia yang seharusnya menjadi guru kimia malah diposisikan menjadi guru seni budaya di sekolah.
Sudah selayaknya ada kolaborasi yang baik secara vertikal maupun horizontal. Kolaborasi antara stekholder sekolah dengan pemerintah, ujar Sigid, praktisi pendidikan sekaligus guru honorer asal Kabupaten Kuningan.
Mutu pendidikan apabila ingin ditingkatkan harus ada penataan dari sekolah hingga regulasi pemerintah. Keseimbangan antara beban kerja, jenjang karir dan kesejahteraan GTK juga sangat perlu diperhatikan. Kalau GTK honorer kan tidak ada kejelasan antara semua tiga hal tersebut. Maka dari itu harus ada arah dan tujuan yang jelas tentang nasib GTK honorer kedepannya. Tentunya semua GTK honorer mempunyai impian dan harapan untuk dapat menjadi ASN, tutup Sigid.
Sigid PN : Jangan Persulit Guru Honorer Menjadi ASN PPPK, Turunkan PG Serendah Mungkin
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Sigid: Jangan Persulit Guru Honorer Menjadi PPPK, Turunkan Passing Grade Serendah Mungkin",
https://www.jpnn.com/news/sigid-jangan-persulit-guru-honorer-menjadi-pppk-turunkan-passing-grade-serendah-mungkin
Sigid PN : Kami Berharap Kebijakan Pemerintah Agar Tidak Mempersulit Dalam Seleksi CASN PPPK Tahun 2021
https://sorotjakarta.com/2021/07/29/gtkhnk-35-berharap-kebijaksanaan-dari-mendikbudristek-untuk-diangkat-asn/
GTKHNK 35+ Berharap Kebijaksanaan Dari Mendikbudristek Untuk Diangkat ASN
Sorotjakarta,-
Pengumuman sekaligus sosialisasi passing grade CPNS sementara hanya
terfokus ke CPNS dan belum ke PPPK, ungkap Sigid Purwo Nugroho, S.H
Ketua GTKHNK 35+ Provinsi Jawa Barat melalui pers rillis kepada Sorot
Jakarta, Kamis (29/07/2021).
Sigid melanjutkan bahwasannya kami sangat berharap Mendikbudristek berkenan memberikan kebijaksanaan kembali dan terus mencari celah sekecil apapun agar guru dan tenaga kependidikan honorer non kategori usia 35 tahun ke atas (GTKHNK 35+) dari sekolah negeri semua jenjang dapat otomatis tahun ini diangkat ASN.
Informasi mengenai guru honorer yang lolos dalam program guru penggerak otomatis diangkat ASN memberikan angin segar bagi kami, lanjut Sigid, pengamat pendidikan sekaligus guru honorer dari SMPN Satu Atap Cibulan, Kabupaten Kuningan.
Kami memohon bagi guru honorer yang sudah mengikuti program Kemendikbud seri guru belajar Asesmen Kompetensi Minimum maupun seri lainnya turut dipertimbangkan supaya secara otomatis dapat diangkat ASN.
Sangat tidak layak para GTK Honorer dibebankan dengan passing grade yang tinggi. Bukti kami mengabdi sebagai hingga belasan bahkan puluhan tahun merupakan tes yang sebenar-benarnya dan itu tidaklah semudah apa yang orang lain bayangkan. Jangan sampai gara-gara tes uji kompetensi beberapa jam mementahkan apa yang sudah kami perbuat serta lakukan selama ini.
Angkat segera GTKHNK 35+ menjadi ASN lalu kedepannya arahkan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan Kemendikbudristek. Tidak perlu dibuat ribet dan dipersulit untuk mengikuti tes dalam tahap selanjutnya apabila passing grade belum memenuhi syarat.
Harapan kami ada pada Mendikbudristek. GTK honorer berada dalam naungan Kemendikbudristek dan pak Nadiem Makarim sebagai Mendikbudristek merupakan pimpinan juga panutan kami. Beliau berperan besar dalam menentukan kebijakan rekruitmen ASN PPPK guru. Kami juga yakin beliau adalah orang yang bijaksana.
Untuk rekan-rekan GTKHNK 35+ mari kita terus belajar tingkatkan kompetensi supaya tetap kekinian dan tetap berikan bakti terbaik untuk Indonesia, tutup Sigid.
Sigid PN : Mohon Tambahkan Point Afirmasi Dan Turunkan Passing Grade
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Jelang Seleksi PPPK 2021, Ketua GTKHNK 35+ Ajukan Permohonan Penting kepada Mas Nadiem",
https://www.jpnn.com/news/jelang-seleksi-pppk-2021-ketua-gtkhnk-35-ajukan-permohonan-penting-kepada-mas-nadiem
Sigid PN : Ayo Semangat Ada Kebijakan Terbaru Terkait Seleksi CASN PPPK
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Kabar Gembira dari 2 Pejabat Perempuan terkait PPPK 2021, Ayo Guru Honorer, Semangat!",
https://www.jpnn.com/news/kabar-gembira-dari-2-pejabat-perempuan-terkait-pppk-2021-ayo-guru-honorer-semangat?page=2
GTKHNK 35+ Desak Afirmasi Di Tinjau Ulang Regulasinya Belum Berpihak Pada Kami
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"GTKHNK 35+ Desak Afirmasi PPPK 2021 Diubah, Honorer Mengabdi di Atas 10 Tahun Cukup Portofolio",
https://www.jpnn.com/news/gtkhnk-35-desak-afirmasi-pppk-2021-diubah-honorer-mengabdi-di-atas-10-tahun-cukup-portofolio?page=2
Sigid PN : GTK Honorer Yang Mengabdi 10 Tahun Ke Atas Layak Diangkat ASN Tanpa Tes
Sigid Purwo Nugroho: GTKH Usia 35+ Yang Telah Mengabdi 10 Tahun Ke Atas Layak Diangkat ASN
Sorotjakarta,-
Pansus GTK Honorer DPD RI telah mengadakan RDPU dengan GTKHNK 35+ pada
Selasa, 13 Juli 2021 kemarin dan saya sampaikan kembali bahwa dalam
rekruitment ASN PPPK Tahun 2021 perlu ada perbedaan serta penambahan
point afirmasi bagi GTK Honorer usia 35 tahun ke atas dengan turut
mempertimbangkan lama pengabdian, ujar Sigid Purwo Nugroho, S.H Ketua
GTKHNK 35+ Provinsi Jawa Barat melalui pers rillis kepada Sorot Jakarta,
Rabu (14/07/2021).
“Misalkan bagi Guru Honorer yang baru mengabdi kurang dari 5 tahun diberi afirmasi 15%, sedangkan yang lama pengabdiannya 5 hingga 10 tahun diberikan point afirmasi 50%. Passing Grade harus diturunkan, lanjut Sigid, aktivis pendidikan sekaligus Guru Honorer dari SMPN Satu Atap Cibulan, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat.
Sigid menambahkan, bagi GTK Honorer usia 35+ yang telah mengabdi selama 10 tahun ke atas sangat layak untuk segera diangkat ASN. Portofolio maupun pembinaan-pembinaan melalui Diklat dapat dijadikan solusi tanpa harus melalui Uji Kompetensi.
Banyak teman-teman yang terkendala formasi hingga harus melamar ke Kabupaten/Kota lain. Formasi untuk GPAI juga sangat sedikit, malah ada daerah yang tidak ada formasi satupun untuk GPAI ataupun mapel lainnya. Belum lagi permasalahan dalam proses pendaftaran.
Jangan abaikan Tenaga Kependidikan. Mereka perlu diakomodir. Apabila proses rekruitment ASN PPPK ini dilakukan secara bertahap, maka selesaikan tanpa perlu mempersulit GTK Honorer khususnya usia 35 tahun ke atas. Kami berharap rekruitmen ASN PPPK tahun ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Saat ini disamping kami harus berjuang melawan Pandemi, harus berjuang untuk menafkahi keluarga dan menyekolahkan anak-anak kami, kami juga harus berjuang untuk meraih hak kami yaitu diangkat menjadi ASN. Usia kami bukan lagi dalam tahap pencari kerja dan kami sudah membaktikan diri sebagai GTK Honorer selama belasan bahkan puluhan tahun lamanya, tutup Sigid.
Pendaftaran CASN PPPK Banyak Masalah Kami Teringat Jaman SBY
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Pendaftaran PPPK 2021 Banyak Masalah, Guru Honorer Ingat Zaman SBY",
https://www.jpnn.com/news/pendaftaran-pppk-2021-banyak-masalah-guru-honorer-ingat-zaman-sby?page=2
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Pendaftaran PPPK 2021 Banyak Masalah, Guru Honorer Ingat Zaman SBY",
https://www.jpnn.com/news/pendaftaran-pppk-2021-banyak-masalah-guru-honorer-ingat-zaman-sby
GTK Honorer Berharap Diangkat PNS Seperti Jaman SBY
Sigid Purwo Nugroho, S.H, Ketua GTKHNK 35+ Provinsi Jawa Barat
https://sorotjakarta.com/2021/07/12/gtk-honorer-berharap-diangkat-menjadi-pns-seperti-jaman-pak-sby/
GTK Honorer Berharap Diangkat Menjadi PNS Seperti Jaman Pak SBY
Sorotjakarta,-
Kendala yang dihadapi guru honorer non Kategori khususnya dari sekolah
negeri semua jenjang dan telah berusia 35 tahun ke atas dalam proses
pendaftaran ASN PPPK Tahun 2021 banyak terjadi dan teman-teman alami di
daerah-daerah, ujar Sigid Purwo Nugroho, S.H Ketua GTKHNK 35+ Provinsi
Jawa Barat kepada Sorot Jakarta melalui pers rillis, Senin (12/07/2021).
“Sekarang ini masih dalam tahap pendaftaran tapi sudah banyak masalah muncul dilapangan, dari yang formasinya sangat sedikit hingga yang tidak ada formasi sama sekali dan harus mendaftar di daerah lain, belum lagi masalah daerah-daerah yang tidak membuka CPNS dan PPPK.” Terang Sigid.
“Teman-teman Tendik honorer di sekolah-sekolah negeri seperti operator sekolah hingga penjaga sekolah saat inipun hanya bisa menunggu kejelasan nasib mereka.”
Masih ucap Sigid, “Yang kami ikuti sekarang ini seleksi untuk ASN PPPK Guru dengan sistem kontrak, bukannya untuk tes CPNS karena terbentur usia dan kami juga honorer yang sudah mengabdi ada yang belasan bahkan puluhan tahun, bukan cuma 1 atau 2 semester, jadi hargailah pengabdian kami sebagai GTK honorer.”
Skema rekruitmen ASN PPPK Guru Tahun 2021 jauh dari harapan GTKHNK 35+. Kami harus bersaing ketat dengan pelamar sesama honorer dari sekolah negeri, pelamar dari sekolah swasta bahkan pelamar umum termasuk dengan eks THK2.
PermenPAN-RB No. 28 Tahun 2021 sudah seharusnya perlu dikaji ulang. Sulit sekali saat ini untuk kami mencari keadilan, tidak seperti jaman pak SBY yang memberikan kemudahan bagi GTK honorer untuk diangkat PNS.
Ada Tendik Honorer Mengabdi Dari Tahun 1986 Sangat Ironis Dan Memprihatinkan
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Sigid: Ada Tendik Honorer Mengabdi Sejak 1986, Nasib Belum Jelas, Sungguh Ironis",
https://www.jpnn.com/news/sigid-ada-tendik-honorer-mengabdi-sejak-1986-nasib-belum-jelas-sungguh-ironis?page=2
Mengenal Pendekatan Deep Learning Dalam Pembelajaran
Belajar di Mini Teater Edukatif Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan (Foto: Sigid PN) Bagi saya, guru adalah profesi yang sangat mulia, dan...

-
Resume Pertemuan Ke-10 Pelatihan Guru Belajar Menulis PGRI Gelombang 23 dan 24 Narasumber: Prof. Dr. Ngainun Naim Moderator: Raliyanti Men...
-
Resume : Pelatihan Belajar Menulis PGRI Pertemuan Ke-1 Gelombang 23 dan 24 Narasumber : Wijaya Kusumah, M.Pd Moderator : Maesaroh, M.Pd Id...
-
Resume Pertemuan Ke-4 Pelatihan Guru Belajar Menulis PGRI Gelombang 23 dan 24 Narasumber: Maesaroh, M.Pd Moderator: Widya Setianingsih How T...